Taksi Online

Jurus Marketing dibalik Kisruh Taksi Online

16.59.00Rafles Abdi Kusuma, S.Ikom, M.A

26 Mei 2016 saya kedatangan keluarga dari Jakarta. Pada saat silaturahmi terjadi pembicaraan mengenai aplikasi mobile. Pada saat itu beliau cerita bahwa ada yang menarik dari cerita di balik kisruh taksi online di Jakarta terhadap kebiasaan baru pembantunya sekarang:
D (nama inisial keluarga) : Nah itu lho gue kan gak pernah pake aplikasi. Jadi pas gue mau ke Bintaro Plaza, kebetulan suami gue lg dinas dan mobil dibawa. Gue putusin mau coba pake motor. Trus tiba-tiba pembantu dirumah bilang ke gue, “lho bu ngapain pakai motor, pesan grab aja. Lebih murah bu!”. Nah trus pembantu gue bilang lagi gini, “lebih murah pake aplikasi kalau mau kemana-mana bu, kan bisa barengan sm teman jadi lebih murah. Inem (nama inisial pembantu) pernah naik taksi pake aplikasi bareng ber tiga temen sama pembantunya bu L, bu N. Makanya bisa lebih murah bu kan bisa patungan, yang mesen cukup satu orang.”

R (nama saya) : hahahaha..heboh gt ya. Sebelumnya kalau keluar rumah pembantunya naik apa? Kok bisa pakai aplikasi merasa lebih murah?

D (nama inisial keluarga) : dulu ya biasa pake angkot. Sekarang setelah liat berita-berita ribut taksi online jadi pada pake aplikasi. Sekarang malah pembantu gue kompakan bareng temen-temen nya kalau mau keluar rumah ke pasar dll pake taksi online. Tapi pas gue tanya kalau bayar sendiri gimana? Jawabnya “ya enggaklah bu, mending pake angkot kl sendirian. ”

R (nama saya) : ya berarti itu kena jurus marketingnya taksi online kan? Hahahahaha
D (nama inisial keluarga) : iya deh. Soalnya taksi biasa yang pake argo aja pembantu gue udah merasa berat bayarnya. Tapi sekarang karena penasaran dan coba-coba bareng temenya jadi beralih. Nah gue kesalnya kalau pas gue suruh tiba-tiba keluar belanja di Bintaro Plaza. Malah bilangya gini, “belanja bulanan, Inem tiap hari kamis aja ya bu?” hahahahaaa. Sleketep.

R (nama saya) : trus kenapa gak naik motor atau pesan gojek aja?
D (nama inisial keluarga) : kalau motor ya enggak lah kan belanjaannya banyak. Gua sih selalu kasih ongkos jalan buat pake taksi. Tapi gak taunya malah lebih milih pake angkot. weewww

So, sebenarnya berita-berita kisruh taksi online dijakarta, perusahaan taksi online sendiri semakin lebih diuntungkan karena jadi marketing gratis. Mau itu aplikasi untuk taksi maupun ojek. Permasalahan harga murah yang tertera di aplikasi bisa lebih mahal, silahkan dicoba hitung-hitung kembali. Berikut daftar harga pengguna aplikasi taksi online dan ojek online :

Tarif Go Ride :
Simulasi jarak 5 KM : dikenakan biaya Rp.7000, jika lebih jaraknya perkalian tiap 5 KM. Tapi ada minimal pembayaran Rp. 12.000. Jarak 9 KM ditarif Rp. 18.000, jarak 14 KM ditarif Rp. 28.000, Jarak 17 KM ditarif Rp.34.000.

Tarif Grab :
Simulasi GrabTaxi harga dasar Rp.7500, namun per KM ditambah Rp. 4.000. Tapi tetap dikenakan minumum pembayaran Rp.30.000. untuk GrabCar biaya awal dikenakan mulai Rp.10.000, namun ada skema begini “fares may increased beyond regular levels during periods of high demand” alias tarif bisa meningkat lebih diatas harga dasar karena standard awal tidak sama dengan standrad pada saat trafik pemesanan lagi tinggi. Bahkan banyak kejadian pengguna saat memesan tidak di respon langsung oleh driver bahkan di cancel. Kemudian ditelpon driver untuk memesan kembali saat trafik pemesanan sudah tinggi. Bisa dikenakan biaya perjalanan perkalian Rp.30.000

Tarif Uber X

Tarif UberX di Jakarta. Lebih murah hanya Rp.3000 pertama dan Rp.3000 biaya permenit atau Rp.2001 per km. Biaya pembatalan pemesanan dikenakan Rp.30.000. Biaya taksi lebih murah 30% dibanding taksi biasa. (catatan tarif taksi online Uber berbeda beda untuk setiap kota)

You Might Also Like

0 komentar

Mohon bila ingin di copy. beri koment ke saya..terima kasih..!!! Butuh Informasi bisa isi formulis Kontak (mohon isi email asli agar saya bisa membalas segera) Terima Kasih

Popular Posts

Formulir Kontak