Tulisan Ku

Lilin Kecil di ujung kegelapan, Semangat Sang “Naga” Pengembara

21.33.00Rafles Abdi Kusuma, S.Ikom, M.A

Seorang pengembara melintasi suatu kota yang tak terduga keindahannya. Sebuah kota kecil yang memiliki lukisan alam yang terbentang hijau luas menyejukkan sanubari sang pengembara. Namun tak hanya itu yang membuat lelaki berpakaian coklat dengan sebuah tas kecil dipundakknya, menggelengkan kepala berulang kali saking ia tertakjub dengan kota kecil penyejuk hatinya. Akan tetapi bagi sang pengembara, penyejuk hatinya sesungguhnya adalah ia menemukan sebuah tantangan yang lebih besar dibanding pengalaman sebelumnya yang ia dapatkan. Disebuah hamparan tanah yang dikelilingi semak dan hewan2 kecil yang membuat tangan tak berhenti menggaruk badan. Disanalah ia mulai merasakan kota ini memberinya semangat yang begitu besar dalam bangunan jiwanya.

Naga begitulah inisial sang pengembara inginkan. 23 tahun ia berkelana didunia yang tak pernah ia rasakan nikmat kedamaian dan kebahagiaan diistana hatinya. Hingga sampailah ia pada kota kecil yang menghidupkan lilin yang telah lama padam. Kota tersebut terletak 700 km dari tanah asal nya dengan menempuh jalan berbukit berkelok tajam, menyebrangi lembah sungai dan lautan yang menguras keringat tak memberi ruang kering dibajunya.

Pikiran pengembara ini yang salah atau memang ini adalah suatu kisah pengembara yang tak jelas kemana arahnya dan tak sedap untuk dibaca. Jika bertemu pengembara itu tak bedanya dengan seorang pengemis usang yang untungnya ia memakai jam di tangannya. Di sela pakaian coklat yang tampak menghitam di hempas debu, terselip sebuah lilin kecil yang selalu ia bawa. Di kota itulah di setiap pergantian jam ia menghidupkan lilin itu hanya menatap dalam pada sinar dari lilin nya. Seperti ritual orang bersembah yang tak pernah lupa mengucap kata-kata puja dan doa, Naga juga merangkai kata dengan teriakan keras namun tak satu pun yang bisa mendengarnya. Ia mengepal tangan dengan kencangnya setelah ritual tujuh menitnya tadi dan berjalan kembali mencari bunga impian yang di carinya.

Ringkas cerita..Tak terpikir oleh manusia seperti sang naga ini akan kemewahan dunia. Tapi mungkin dari kalian dia lah yang merasa bahagia dengan keadaan serba terbalik dari dimensi modern manusia abad ini. Sedikit egois menyebutkan dialah yang paling bahagia, namun sang naga ini adalah potret terbalik dari wajah manusia di abad ini. Ia tak menuntut kepada siapa pun dan pada dirinya sendiri, ia berjalan tak pernah ragu walau dunia bilang ia orang paling tak punya. Sang naga hanya punya keyakinan dalam hatinya, kemana pun ia melangkah tantangan yang ia cari buka kesenangan belaka yang ia impikan. Banyak manusia yang mencari kebahagia tapi tak sanggup menghadapi tantangan, karena mereka hanya bermimpi mencari kebahagian. Tapi sang naga tidak..ia bermimpi mengembara dan menemukan tantangan besar yang harus ia dapatkan dihidupnya. Karena sang naga hanya ingin semangat di dirinya kan selalu hidup dan tak padam kembali.



Original write by : Rafles Abdi Kusuma Sinaga

You Might Also Like

0 komentar

Mohon bila ingin di copy. beri koment ke saya..terima kasih..!!! Butuh Informasi bisa isi formulis Kontak (mohon isi email asli agar saya bisa membalas segera) Terima Kasih

Popular Posts

Formulir Kontak