Komunikasi Politik

KOMUNIKATOR POLITIK : PEMIMPIN DAN OPINI PUBLIK

19.25.00Rafles Abdi Kusuma, S.Ikom, M.A

KOMUNIKATOR POLITIK :
PEMIMPIN DAN OPINI PUBLIK


Salah satu ciri komunikasi ialah bahwa orang jarang dapat menghindari dari keikutsertaan. Hanya dihadiri dan diperhitungan oleh seorang lain pun memiliki nilai pesan. Dalam arti yang paling umum, karena itu, kita semua adalah komunikator. Begitu pula siapapun yang dalam sitting politik adalah komunikator politik.
Setiap orang boleh berkomunikasi tentang politik, kita mengakui relatif sedikit yang berbuat demikian, setidaknya yang melakukan secara tetap dan sinambung. Hanya bertukar pesan politik, pemimpin dalam proses opini. Para komunikator ini dibandingkan dengan warga negara pada umumnya, ditanggapi dengan lebih bersungguh-sungguh bila mereka berbicara dan berbuat.
MENGIDNTIFIKASI KOMUNIKATOR UTAMA DALAM POLITIK
Sosiolog J.D Halloran, telah mengeluh bahwa banyak studi komunikasi mengabaikan satu karateristik proses yang penting, yaitu bahwa komunikasi terjadi di dalam suatu matriks sosial. Situasi tempat komunikasi bermula berkembang dan berlangsung menerus adalah situasi sosial : hubungan antara komunikator dan khalayak adalah bagian intergral dari sistem sosial ini. Komunikator politik ini memainkan peran sosial yang utama, terutama dalam proses opini publik.
Karl Popper mengemukakan bahwa ada satu teori opini publik yang seluruhnya dibangun sekitar komunikator politik yaitu “ Teori pelopor mengenai opini publik”. Ia menegaskan bahwa para pemimpin menciptakan opini publik karena mereka “berhasil membuat beberapa gagasan mula-mula di tolak kemudian dipertimbangakan, dan akhirnya diterima. Disini opini publik dipahami sebagai sejenis tanggapan publik terhadap pemikiran baru, gagasana-gagasan baru, argument-argumen baru.
POLITKUS SEBAGAI KOMUNIKATOR POLITIK
Orang yang bercita-cita untuk dan atau memegang jabatan pemerintah harus dan memang berkomunikasi tentang politik. Kita menamakan calon atau pemegang jabatan ini. Meskipun politikus melayani beraneka tujuan dengan berkomunikasi, ada dua yang menonjol. Daniel Katz menunjukkan bahwa pemimpin politik mengerahkan pengaruhnya kedua arah : “mempengaruhi alokasi ganjaran dan mengubah struktur sosial yang ada atau mencegah perubahan demikian”. Dalam kegiatan kewenangannya yang pertama politikus itu berkomunikasi sebagai wakil suatu kelompok atau langganan : pesan-pesan politikus itu mengajukan dan atau melindungi tujuan kepentingan politik : artinya komunikator politik mewakili kepentingan kelompok. Sebaliknya politikus yang bertindak senagai ideolog tidak begitu terpusat perhatiannya kepada mendesakkan tuntutan seseorang. Ia lebih menyibukkan dirinya untuk menetapkan tujuan kebijakan yang lebih luas, mengusahakan reformasi dan mendukung perubahan revolusioner.
Politikus mencari pengaruh melalui komunikasi. Politikus utama yang bertindak sebagai komunikator politik yang menentukan dalam pemetintah Amerika. Para pejabat pemerintah, baik yang dipilih maupun yang diangkat secara tetap berkomunikasi mengenai sejumlah besar masalah, subjek, dan materi politik.
Yang termasuk ke dalam kategori ini ialah para pejabat eksekutif, legislator, dan pejabat yudikatif. Yang kedua adalah para politikus tingkat nasional yang secara tetap berkomunikasi tentang sejumlah masalah yang relatif sempit. Ada dua perangkat pejabat tertinggi yang terpilih yang bertugas sebagai komunikator politik- yang satu mengenai kebergandaan masalah, dan yang lain mengenai masalah tunggal.
PROFESIONAL SEBAGAI KOMUNIKATOR POLITIK
Komunikator professional yang mencari nafkahnya dengan berkomunikasi adalah peranan sosial yang relatif baru, sewaktu hasil sampingan dari refolusi komunikasi yang sedikitnya mempunyai dua dimensi utama : munculnya media massa yang memintasi batas-batas rasial, etnis, pekerjaan, wilayah dan untuk meningkatkan kesadaran identitas nasional, dan perkembangan media khusus yang menciptakan publik baru untuk menjadi konsumen informasi dan hiburan.
Komunikaror profesional adalah manipulator dan makelar simbol yang menghubungkan para pemimpin satu sama lain dengan para pengikutnya. Sebagai komunikaror profesional, jurnalis secar khas adalah karyawan organisasi berita yang menghubungkan sumber berita dengan khalayak
Promotor adalah orang yang di bayar untuk mengajukan kepentingan langgan tertentu. Yang termasuk kedalam promotor adalah agen publisitas tokoh masyarakat yang penting, personel hubungan masyarakat pada organisasi swasta atau pemerintah, pejabat informasi, publik pada jawatan pemerintah, sekretaris pers kepresidenan, personel periklanan perusahaan, manajer kampanye dan pengarah publisitas kandidat politik, spesialis teknis yang bekerja untuk kepentingan kandidat politik dan tokoh masyarakat lainnya dan semua jenis makelar, simbol yang serupa.
AKTIVIS SEBAGAI KOMUNIKATOR POLITIK
Dua tipe komunikator politik utama bertindak sebagai saluran orgnisasional dan interpersonal ini. Pertama, terdapat jurubicara bagi kepentingan yang terorganisasi. Biasanya juga bukan profesional dalam komunikasi. Ia cukup terlibat baik dalam politik maupun dalam komunikasi sehingga dapat disebut aktifis politik dan semi profesional dalam komunikasi politik. Sebagai mana politikus dan profesional, juru bicara kepentingan yang terorganisasi beroperasi pada tingkat nasional dan subnasional dan menangani masalah berganda maupun masalah tunggal. Kedua, jaringan interpersonal mencakup komunikator politik utama yaitu pemuka pendapat. Orang yang dimintai petunjuk dan informasinya itu adalah Pemuka pendapat. Mereka tampil dalam dua bidang. Yang pertama, mereka sangat mempengaruhi keputusan orang lain. Yang kedua, mereka juga meneruskan informasi politik dari media berita kepada masyarakat umum.
Komunikator politik utama itu ada tiga macam yaitu : politikus, professional, dan aktivis. Dalam masing-masing kategori ada komunikator politik yang melaksanakan tugas perwakilan dan persuasif. Khalayak adalah wakil partai jurnalis, dan juru bicara yang menetapkan, melukiskan dan mengubah situasi dengan berbagai alasan.
KOMUNIKATOR POLITIK DAN KEPEMIMPINAN POLITIK
 Karateristik Kepemimpinan Politik
 Ralph. M. Stogdill mengatakan bahwa kepemimpinan melibatkan proses kelompok, pengaruh kepribadian, seni meminta kerelaan, penggunaan pengaruh, persuasi, pencapaian tujuan, interaksi peran-peran yang diperbedakan, dan pembentukan struktur dalam kelompok-kelompok.
 Beberapa teori mengenai kepemimpinan yang mendominasi kepustakaan. Yang pertama, berpendapat bahwa pemimpin berbeda dari massa rakyat karena mereka memiliki ciri atau sifat tersendiri yang sangat dihargai. Kedua, yaitu konstelasi sifat. Dalam teori ini pemimpin memiliki sifat-sifat yang sama dengan yang dimiliki oleh siapapun, tetapi memadukan sifat-sifat ini dalam suatu sindrom kepemimpinan yang membedakannya dengan orang lain. Ketiga, yakni situasionalis. Teori ini hanya berpendapat bahwa waktu, tempat, dan keadaaan menentukan siapa yang memimpin, siapa pengikut. Teori keempat, kepemimpinan merefleksikan interaksi kepribadian para pemimpianan dengan kebutuhan dan pengaharapkan para pengikut, karateristik dan tugas kelompoknya dan situasi.
 Kepemimpinan adalah suatu hubungan diantara orang-orang dalam suatu kelompok yang di dalamnya satu atau lebih orang (pemimpin) mempengaruhi orang lain di dalam stting tertentu.
 Komunikartor Politik Sebagai Pemimpin politik
 Ada beberapa segi dari peran komunikator politik sebagai pemimpin yang perlu mendapat perhatian. Kita akan mengeksplorasi enam : sifat rangkap dua kepemimpinan politik, tipe pemimpin, ikatan antara dan pengikut, ciri-ciri pemimpin politik, persepsi rakyat terhadap pemimpin politik, dan perengrutan pemimpinan – pemimpinan dalam politik.
 Perbedaan Tugas dan Emosi dalam Kepemimpinan
 Ilmuan politik Lewis Froman merangkum kecenderungan yang membedakan pemimpin an bukan pemimpin di dalam kelompok. Pemimpin (1)Memperoleh kepuasaan yang lebih beragam karena menjadi anggota kelompok, (2)Lebih kuat dalam memegang nialai-niali mereka, (3)Memiliki kepercayaan yang lebih besar tentang kelompok itu dan hubungannya denagn kelompok lain, pemerintah, masalah politik, dan sebagainya, (4)Kurang kemungkinannya untuk berubah kepercayaan, nilai, dan pengharapannya karena tekanana yang diberikan kepadanya, (5)Lebih mungkin membuat keputusan mengenai kelompok berdasarkan kepercayaan, nilai, dan pengharapan sebelumnya, dan (6)Lebih berorientasi kepada masalah terutama mengenai masalah yang menyangkut perolehan material, alih-alih kepuasan yang kurang nyata, pertanyaan yang penuh emosi.
 Satu hal yang dilakukan pemimpin adalah menetapkan dan bekerja untuk mencapai prestasi tujuan kelompok mengorganisasi agar pekerjaan dapat diselesaikan dan menetapkan standar prestasi bagia anggota kelompok. Perangkat kedua dari kegiatan kepemimpinan berorientasikan orang, sosial, atau emosi. Ia terdiri atas perhatian terhadap keinginan dan kebutuhan pengikut, penciptaan hubungan, pribadi yang hangat, pengembangan rasa saling percaya, pengusahaan kerja sama, dan pencapaian solidaritas politik.
 Pemimpin Organisasi dan Pemimpin Simbolis dalam Politik.
 Bagi komunikator politik, menjadi pemimpin politik harus berperilaku sebagaimana yang diharapkan orang dari pemimpin, pengikut mengaitkan kepemimpinan dengan orang yang sesuai dengan pengertian mereka tentang apa pemimpin itu. komunikator merupakan pemimpin karena posisi yang diduduki mereka di dalam struktur sosial terorganisasi yang ditetapkan dengan jelas. Komunikator kita sebut pemimpin organisasi karena arti yang ditemukan di dalam dirinya sebagai manusia, keperibadian, tokoh yang ternama, disebut pemimpin simbolik.
 Sebagian besar dari politikus komunikator profesional, aktivis politik adalah pemimpin organisasi. Juru bicara sebagai komunikator aktivis, hampir secara harfiah pembela organisasi. Dari komunikator politik utama yang dilukiskan lebih dulu, hanya pemuka pendapat yang bekerja melali keakraban yang disediakan oleh jaringan komunikasi interpersonal terutama berada di luar strukur organisasi yang diformalkan. Sebagian besar dari kepemimpinan komunikator politik adalah terorganisasi.Gibb mengatakan,komunikasi adalah “proses terjadinya seseorang mempengaruhi orang lain”dan, karena itu “sangat penting bagi kepemimpinan”.
 Kepemimpinan organisasi ,menurut definisi,bekerja melalui posisi komnikator alam struktur sosial yang tegas.Sebaliknya kata sosiolog Orrin Klapp,”kepemimpinan simbolik bekerja pada massa dan khalayak sebelum,tanpa,dan tidak dapat dihalangi oleh organisasi”.Orang menemukan arti pada kepemimpinan simbolik yang melontarkan imajinasinya dengan penampilan luar yang memukau denag melambangkan gaya hidup yang menarik. “Teori Kepemimpinan Simbolik ialah kepemimpinan yang diturunkan dari makna, dan makana selalu tidak inheren”. Pemimpin Simbolik adalah produk dari seleksi konvergen.
 Pemimpin itu “bisa mempertahankan” kepemimpinan simboliknya melalui asal mula kemampuannya menangani, melalui tindakan yang dipublikasikan tentang kebijakan nonkontroversial atau tentang hal yang sepele melalui pertunjukan drama yang menonjolkan sikap kepemimpinan : Kekuatan, pertanggung jawaban, keberanian, kesopanan.
 Dalam satu hal kepemimpinan organisasi bahkan memberikan pendorong bagi komunikator politik untuk menjadi pemimipin simbolik. Karena organisasi memolakan komnikasi, membatasi kebebasan bergerak denagn rantai komando, membatasi informasi yang di publikasikan .
 Ikatan Komunikasi diantara Pemimpin dan Pengikut
 Kepemimpian dan kepengikutan adalah cara komplementer untuk meninjau suatu transaksi tunggal, orang-orang dalam peran yang saling tukar, menurunkan hal-hal yang berbeda dari kepemimpinan mereka yang timbale balik. Pemimpin organisasi biasanya menduduki posisi dengan gaji yang menarik, pemimpin simbolik sering mendapat bantuan keuangan dari pendukung yang kaya.
 Robert Salisbury menyamakan ikatan antara pemimpin dan pengikut dengan ikatan antara pengusaha dan pelanggan. Beliau mendaftarkan tiga keuntungan utama yang diperoleh pengikut dari transaksi kepemimpinan kepengikutan. Pertama, ada keuntungan material yang terdiri atas ganjaran atau berupa barang atau jasa-pekerjaan, tingkat pajak yang dipilih, solidaritas. Terdapat ikatan antara pemimpin dan pengikut yang ditempa oleh kepuasan material, sosial, dan emosional. Kepuasan ini, muncul di dalam dan melalui proses komunikasi. Sampai taraf yang sangat luas ikatan antara pemimopin dan pengikut adalah ikatan komunikasi.
 Citra Rakyat tentang Komunikator Politik dan Pemimpin Politik.
 Kebanyakan politikus mendapat kesulitan besar untuk bisa dikenal bahkan untuk mempunyai citra. Bila kita geser perhatian dari komunikator politik dan kita pusatkan perhatian kpada citra rakyat tentang para calon politik. Pemberi suara mempersepsi sifat-sifat yang dikaitkan dengan peran politik calon, pengalaman dan latar belakangnya, kualifikasinya, dan atribut lain yang berkaitan dengan pelaksanaan pekerjaan yang berorientasikan tugas.
 Banyak sekali variasi citra tentang komunikator politik sebagai pemimpin-menurut tipe komunikator dari periode keperiode. Semua kelas pemimpin politik dan lembaga-lembaga yang dipimpin mereka sedang mengalami gangguan citra. Ada sejumlah sumber gangguan citra : diantaranya bisa jadi bahwa orang mempersepsi para pemimpin politik hanyalah terlalu mustahil memahami kesulitan mereka.
 Karateristik Sosial Pemimpin Politik.
 Karateristik sosial para komunikator professional tidak lebih mewakili populasi umum dari pada para politikus. Juru bicara kepentingan yang terorganisasi biasanya berbeda karateristik sosialnya dari warga Negara rata-rata. Para pemimpin komersial yang relatif sedikit, kedudukannya menbentuk elit institusional yang mengendalikan sumber ekonomi nasional. Karateristik sosial pemimpin politik berbeda dari populasi umum, berbeda dalam segi-segi lain – tingkat keterlibatan politik, kepercayaan politik, nilai terhadap pembuatan kebijakan politik.
 Pemilihan Pemimpin Politik
 Pemimpin organisasi menentukan komunikasi politik melalui pemilihan, penunjukan atau melalui prosedur kepegawaian negeri. Pemilihan berlangsung dalam banyak tahap. Tahap pertama, memilih yang memenuhi syarat diantara populasi umum, yaitu semua orang yang disyahkan oleh hukum untuk ambil bagian dalam politik. Kedua, memilih yang mampu atau orang-orang yang memiliki sumber daya yang diperlukan. Ketiga, pemasukan sebagian dari jmlah yang mampu ke dalam politik yakni pemilihan partosipan politik. Tahap Keempat, memilih dari kira-kira tiga perempat dari jumlah yang mampu. Kelompok ini disebut para konsisten.
 Apapun alat untuk memilih pemimpin politik – jelas bahwa orang-orang yang ambil bagian dalam komunikasi politik secara tetap, teris menerus. Mereka mempengaruhi kepercayaan dan nilai orang lain serta memperkuat pengharapan pengikut mereka bahwa mereka adalah mesti menjadi pemimpin politik mereka.

KETIDAKPASTIAN DALAM PERAN KOMUNIKATOR POLITIK KONTEMPORER
Beberapa orang sarjana dalam tahun-tahun ini bertambah khawatir bahwa para komunikator politik telah meninggalkan klien,pemilih,dan khalayak disebabkan oleh kesetiaan kepada nilai – nilai inpersonal dan professional. Komunikasi politik telah menjadi begitu professional sehingga para pemrakteknya melihat segala sesuatu hanya dari titik pandang sempit keahlian khusus teknis mereka sendiri.
Ciri-ciri sosial para komunikator politik utama jarang merefleksikan orang kebanyakan Amerika. Ada perbedaan status, tingkat perhatian terhadap politik, waktu dan usaha yang dicurahkan kepada komunikasi politik. Melalui simbol-simbol yang dipergunakan para komunikator politik tidak hanya berurusan kepada realitas politik dan menyingkapkan motif terhadap realitas itu.

You Might Also Like

2 komentar

  1. Tulisan yang bagus. Mohon izin saya meng-copynya. semoga menjadi ilmu yang bermanfaat, dan pahalanya tetap mengalir kepada yang memberikan pencerahan ini.

    BalasHapus
  2. Sumbernya buku apa ya kak kalau boleh tau?

    BalasHapus

Mohon bila ingin di copy. beri koment ke saya..terima kasih..!!! Butuh Informasi bisa isi formulis Kontak (mohon isi email asli agar saya bisa membalas segera) Terima Kasih

Popular Posts

Formulir Kontak