Tulisan Ku

PENGANTAR RETORIKA

20.44.00Rafles Abdi Kusuma, S.Ikom, M.A

PENGANTAR RETORIKA
Oleh: Rafles Abdi Kusuma
Sumber: Buku Retorika Modern: Pendekatan Praktis, Tulisan Jalaluddin Rakhmat, Penerbit Remaja Rosdakarya, Bandung, 1994.


Beberapa tahun yang lalu, siapa di antara kita yang tidak mengenal K.H. Zainudin M.Z? Siapa di antara kita yang tidak kenal dengan Aa Gym? Atau siapa di antara kita yang tidak kenal Bung Karno? Semua orang pasti mengenalnya. Mengapa mereka begitu dikenal luas oleh banyak orang? Apa kelebihan mereka dibanding orang-orang lainnya? Semuanya sepakat, kita mengenal ketiga tokoh itu karena mereka sangat pandai berbicara, pandai berdakwah, pandai berpidato.
Memang benar, orang yang tadinya bukan siapa-siapa mendadak bisa berubah menjadi orang penting dan terkenal hanya karena ia memiliki kemampuan berbicara yang menarik dan meyakinkan orang lain. Kemampuan berbicara diyakini dapat meningkatkan kualitas eksistensi dan aktualisasi seseorang di tengah-tengah lingkungannya. Kemampuan orang dalam berbicara dapat menjadikan orang itu memiliki daya tarik dan pesona luar biasa bagi orang lain, sehingga ia menjadi idola yang didambakan oleh banyak orang.
Secara alamiah, setiap orang mampu berbicara. Berbicara sudah merupakan aktivitas rutin kita sehari-hari. Hasil penelitian ilmiah membuktikan, bahwa sebagian besar waktu bangun kita digunakan untuk berbicara dengan orang lain. Nyaris tidak ada seorang pun di dunia ini yang tahan untuk tidak berbicara. Kita boleh jadi tahan untuk tidak makan dan minum selama tiga hari berturut-turut (bahkan mungkin lebih), tetapi siapa yang tahan berpuasa bicara selama itu?
Apa itu Retorika
Retorika adalah seni berkomunikasi secara lisan yang dilakukan oleh seseorang kepada sejumlah orang secara langsung bertatap muka. Oleh karena itu, istilah retorika seringkali disamakan dengan istilah pidato. Atau disebut juga seni berbicara.
Inti dari Retorika
• eksistensi (keberadaan),
• berbicara yang menarik (atraktif),
• bernilai informasi (informatif),
• menghibur (rekreatif),
• berpengaruh (persuasif).


Menurut Aristoteles, Dalam retorika terdapat 3 bagian inti yaitu :
• 1- Ethos (ethical) : Yaitu karakter pembicara yang dapat dilihat dari cara ia berkomunikasi
• 2- Pathos (emotional) : Yaitu perasaan emosional khalayak yang dapat dipahami dengan pendekatan “Psikologi massa”.
• 3- Logos (logical) : Yaitu pemilihan kata atau kalimat atau ungkapan oleh pembicara

Macam-macam Pidato
1. Pidato Ilmiah
2. Pidato Ritual Keagamaan (khutbah, kebaktian, dll)
3. Pidato di Pengadilan (Jaksa, Pembela)
4. Ceramah Umum
5. Kuliah/ mengajar
6. Diskusi
7. Seminar
8. Pidato Politik

JENIS-JENIS PIDATO
Berdasarkan pada ada tidaknya persiapan, sesuai dengan cara yang dilakukan waktu persiapan, kita dapat membagi jenis pidato kedalam empat macam, yaitu:
• Impromtu
• manuskrip
• memoriter
• ekstempore

TAHAP PERSIAPAN PIDATO
(1) Memilih Topik dan Tujuan Pidato
Anda menemukan topik bahasan dalam pidato, Profesor Wayne N. Thompson menyusun sitematika sumber topik sebagai berikut:
1.Pengalaman Pribadi
2.Hobby dan Keterampilan
3.Pengalaman Pekerjaan dan Profesi
4.Masalah Abadi
5.Kejadian Khusus
6.Minat Khalayak

Kriteria Topik yang Baik
• Topik harus sesuai dengan latar belakang pengetahuan Anda
• Topik harus menarik minat Anda
• Topik harus menarik minat pendengar
• Topik harus sesuai dengan pengetahuan pendengar
• Topik harus jelas ruang lingkup dan pembatasannya
• Topik harus sesuai dengan waktu dan situasi
• Topik harus dapat ditunjang dengan bahan yang lain
Merumuskan Judul Pidato
• Relevan,
• Propokatif,
• Singkat.

Menentukan Tujuan Pidato
Ada dua macam tujuan pidato, yakni: tujuan umum dan tujuan khusus. Tujuan umum pidato biasanya dirumuskan dalam tiga hal: memberitahukan (informatif), mempengaruhi (persuasif), dan menghibur (rekreatif).
Tujuan khusus ialah tujuan yang dapat dijabarkan dari tujuan umum. Tujuan khusus bersifat kongkret dan sebaiknya dapat diukur tingkat pencapaiannya atau dapat dibuktikan segera.

(2) Mengembangkan Topik Bahasan.
Ada enam macam teknik pengembangan bahasan dalam berpidato:
• Penjelasan
• Contoh
• Analogi
• Testimoni
• Statistik
• Perulangan

STRUKTUR PESAN PIDATO
Secara umum setiap pesan yang secara sengaja disampaikan melalui Pidato terdiri atas :
1. Pendahuluan
a. Salam
b. Penyampaian kepada hadirin
c. Maksud atau tujuan
2. Materi
a. Pendekatan awal (kisah, menyampaikan data, dll.)
b. Pertanyaan atau mengemukakan inti masalah
c. Pembahahasan
3. Penutup
a. Kesimpulan
b. Himbauan

Teknik Membuka Pidato
1. Langsung menyebutkan pokok persoalan.
2. Melukiskan latar belakang masalah
3. Menghubungkan dengan peristiwa mutakhir atau kejadian yang tengah menjadi pusat perhatian khalayak
4. Menghubungkan dengan peristiwa yang sedang diperingati
5. Menceritakan pengalaman pribadi
6. Membuat humor

Teknik Menutp Pidato
• Menyimpulkan atau mengemukakan ikhtisar pembicaraan
• Menyatakan kembali gagasan utama dengan kalimat dan kata yang berbeda
• Mendorong khalayak untuk bertindak
• Mengakhiri dengan klimaks
• Mengutamakan kutipan dari kitab suci, peribahasa, atau ucapan seorang ahli
• Menceritakan contoh yang berupa ilustrasi dari tema pembicaraan
• Menerangkan maksud sebenarnya pribadi pembicara
• Memuji dan mengharghai khalayak
• Membuat pernyataan yang humoris atau anekdot lucu.

PRINSIP-PRINSIP PENYAMPAIAN PIDATO
• Pelihara kontak visual dan kontak mental dengan khalayak pendengar (Kontak).
• Gunakan Lambang-lambang auditif; atau usahakan agar suara Anda memberikan makna yang lebih kaya pada bahasa Anda (Olah Vokal).
• Berbicaralah dengan seluruh kepribadian Anda; dengan wajah, tangan, dan tubuh Anda (Olah Visual).

Materi pernah disampaikan di Latihan Kader 1 HMI Komisariat FISIP, HMI Cab.Bengkulu

You Might Also Like

1 komentar

Mohon bila ingin di copy. beri koment ke saya..terima kasih..!!! Butuh Informasi bisa isi formulis Kontak (mohon isi email asli agar saya bisa membalas segera) Terima Kasih

Popular Posts

Formulir Kontak