Resume Buku Pengantar Manajemen
Buku pengantar manajemen karya Dr. H.B. Siswanto, M.Si yang terdiri
dari 10 bab ini ditulis berdasarkan atas keprihatinan sang penulis terhadap
fenomena yang terjadi di masyarakat yang menganggap bahwa manajemen merupakan suatu
konsep yang sangat sederhana yang sering dirangkaikan pada permasalahan
tertentu. Buku ini menekankan dua hal yang mendasar yakni manajemen sebagai
suatu ilmu dan seni, sebagai suatu ilmu, manajemen merupakan akumulasi
pengetahuan yang telah disitematisasikan menjadi satu kesatuan yang terpadu
sehingga menjadi pegangan dasar dalam melakukan tindakan ilmiah sedangkan
manajemen sebagai suatu seni merupakan suatu keahlian, kemampuan, kemahiran,
serta keterampilan dalam aplikasi prinsip, metode, dan teknik dalam menggunakan
sumber daya manusia dan sumber daya lainnya secara efisien dan efektif.
Pada bab yang pertama buku ini membahas bagaimana konsep dasar
manajemen itu, pembahasan drincikan mulai dari batasan manajemen, filsafat
manajemen, ilmu dan seni manajemen, pentingnya tujuan dalam manajemen,
pengertian dan keterkaitan antara manajemen, manajer dan kepemimpinan,
keterampilan dan peran manajer dan yang terakhir tentang proses manajemen.
Sebagai pembuka, bab ini cukup jelas memberi gambaran konsep dasar manajemen
sebelum melanjutkan ke bab-bab berikutnya. Dalam bab ini mulai dari pengertian
manajemen yang kemudian dijelaskan dengan memberikan beberapa batasan oleh ahli
manajemen dunia yakni :
- John D millet yang menurutnya manajemen itu adalah suatu proses pengarahan dan pemberian fasilitas kerja kepada orang yang diorganisasikan dalam kelompok formal untuk mencapai tujuan.
- James A.F. Stoner dan Charles Wankel memberikan batasan yakni bahwasannya manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengendalian upaya anggota organisasi dan penggunaan seluruh sumber daya organisasi lainnya demi tercapai tujuan organisasi.
- Paul Hersey dan Kenneth H. Blanchard membatasi manajemen sebagai suatu usaha yang dilakukan dengan dan bersama individu atau kelompok untukmencapai tujuan organisasi.
Bab kedua buku ini bertajuk ‘Perkembangan Konsep Manajemen’, dalam
bab ini berisikan mahzab-mahzab atau aliran manajemen, ada tiga mahzab
manajemen yang mengikuti perkembangannya, yang pertama mahzab klasik yang
terbagi atas dua cabang yaitu manajemen ilmiah dan teori organisasi klasik.
Manajemen ilmiah ini dikembangkan oleh Robert Owen, Charles Babbage,
Frederick W. Taylor, Henry L. Gantt dan pasangan Gilberth. Pada dasarnya
manajemen ilmiah timbul disebabkan adanya kebutuhan untuk meningkatkan
produktivitas. Kontribusi manajemen ilmiah sangat besar artinya bagi dunia
kini. Hal ini ditunjukkan bahwa metode manajemen ilmiah dapat diaplikasikan
pada berbagai aktivitas organisasi di samping organisasi manufakturing. Sedangkan
Teori Organisasi Klasik yang dikembangkan oleh Henry Fayol timbul krena adanya
dampak dari adanya organisasi yang kompleks. Fayol berpendapat bahwa praktik
manajemen yang baik memiliki suatu pola tertentu yang dapat diidentifikasikan
dan dianalisis. Kontribusi besar bagi pola pikir manajemen menurut Fayol adalah
manajemen bukanlah suatu bakat tetapi suatu keterampilan seperti halnya
keterampilan lainnya. Oleh karena itu, manajemen dapat diajarkan, asalkan
prinsip yang mendasarinya dipahami dan teori umum mengenai manajemen
dirumuskan. Dengan demikian, menjadi seorang manajer bukan karena pembawaan,
tetapi pelatihan dan pengalaman memberikan andil yang besar.
Mahzab yang selanjutnya adalah Mahzab Perilaku, munculnya mahzab
perilaku disebabkan para manajer menemukan bahwa dengan pendekatan klasik,
efisiensi produksi dan keselarasan kerja yang sempurna tidak dapat diwujudkan.
Seringkali para bawahan kurang mengikuti pola perilaku yang rasional dalam
mengoperasikan pekerjaannya. Tidak dapat dipungkiri sampai sekarang bahwa para
ilmuwan perilaku memberikan kontribusi yang besar bagi pemahaman kita akan
motivasi antarindividu, perilaku kelompok, hubungan antarpribadi di tempat
kerja serta arti pentingnya pekerjaan bagi tiap individu sehingga manajer
menjadi lebih peka pada bawahan.
Mahzab Ilmu Manajemen terlahir karena dilatarbelakangi oleh lahirnya
riset operasi (Operation Research/ OR) yang dibentuk oleh pemerintah inggris
untuk menghadapi sejumlah permasalahan baru yang rumit dalam peperangan yang
harus segera dipecahkannya pada permulaan perang dunia ke-2. Kontribusi besar
atas lahirnya teknik ilmu manajemen merupakan bagian yang telah stabil dari
kelengkapan pemecahan permasalahan dalam beberapa organisasi besar dalam segala
motif. Teknik ilmu manajemen diaplikasikan dalam aktivitas yang amat luas,
misalnya penganggaran modal (capital budgeting), penjadwalan produksi
(production scheduling), perencanaan program pengembangan bawahan, pengembangan
strategi produk dan sebagainya. Selain daripada ketiga mahzab di atas pada bab
ini juga dibahas usaha-usaha perpaduan pada ketiga mahzab tersebut, sebagai
contoh yakni mahzab ilmu perilaku dan mahzab ilmu manajemen, keduanya merupakan
pendekatan yang penting dan penuh semangat terhadap penelitian, analisis, dan
pemecahan permasalahan manajemen. Adanya integrasi perspektif dari beberapa
mahzab merupakan suatu pendekatan konseptual yang segar bagi bidang manajemen.
Terdapat dua mahzab yang terintegrasi, yaitu pendekatan sistem (system
approach) dan pendekatan kontingensi (contingency approach). Pendekatan sistem
memandang bahwa organisasi sebagai sebuah sistem yang terpadu, dengan maksud
tertentu yang dikembangkan oleh para manajer yang berusaha untuk menerapkan
konsep-konsep dari mahzab-mahzab utama ke dalam situasi yang nyata.